Selasa, 25 Oktober 2016

Perkembangan Teknik Industri di Indonesia

Perkembangan Teknik Industri di Indonesia
Teknik industri lahir sejak persoalan produksi, sejak manusia mewujudkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan industri muncul pada zaman Pra-Yunani Kuno, saat manusia menggunakan batu sebagai peralatannya.
Revolusi Industri di Inggris dianggap sebagai era modern disiplin teknik industri. Pada masa revolusi industri ditemukan beberapa penemuan teknologi antara lain mesin pintal yang dilakukan oleh James Hargreaves (1765) dan pengembang wafer frame oleh Richard Arkweight (1769) serta salah satu inovasi terpenting pada masa revolusi industri adalah ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Hasil Inovasi James Watt dipercaya akan memberikan sumber tenaga lebih murah, biaya dan harga produksi lebih rendah dan mampu memperluas pasar. 
Revolusi industri juga melahirkan penemuan-penemuan baru dibidang kelistrikan. Samuel Morse yang berjasa mengembangkan pesawat telegram (1840) dan penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison (1880) yang merupakan awal digunakannya listrik untuk penerangan. Dan berturut-turut dikembangkannya teknologi listrik dan transmisi listrik.
Adam Smith (The Wealth Of Nation, 1776) mengemukakan konsep perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi pengunaan tenaga kerja yang menekankan pentingnya spesialisasi. Kebutuhan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas merupakan pendorong berdirinya disiplin teknik industri.

Pengertian Teknik Industri
Menurut IIE (Institute of Industrial Engineering)
Disiplin engineering/ teknik bukan science dikarenakan teknik industri menangani pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement), dan penginstalasian (Instalation) dan juga menangani masalah manusianya.
Bidang garapan teknik industri adalah sistem integral yang terdiri dari manusia, material/ bahan, informasi, peralatan, dan energi. Dengan definisi sistem integral tersebut, maka bidang garapan teknik industri semakin luas dan hampir disetiap segi kehidupan selalu dapat berperan. Dasar keilmuan teknik industri lebih multidisiplin karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika tetapi juga ilmu sosial dan manajemen.

Dasar dari disiplin teknik industri adalah ilmu-ilmu operasional yang meliputi analisis dan perancangan operasi, pengawasan operasi, dan manajemen operasi. Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi dari ilmu teknik industri berhasil adalah kualitas, waktu, dan biaya sesuai dengan tujuan dari teknik industri.
Tujuan teknik industri adalah menjamin bahwa produk atau jasa yang dihasilkan atau di produksi pada kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat, dan biaya yang tepat pula.
Method Engineering merupakan studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung dan tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja dengan maksud suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk dapat dilakukan dan dilakukan dalam waktu yang lebih pendek. Dalam method engineering atau analisis perancangan kerja dibahas mengenai studi kerja (work study) dan pengukuran kerja (work measurement).
Ergonomi sebagai ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang dengan lingkungan kerja terutama dengan hasil rancangan kerja. Pada dasarnya terdapat empat subkategori utama dari ergonomi yang harus diperhatikan sehubungan dengan kemampuan manusia melakukan kerja yaitu skeletal/ muscular (kerangka/ otot), sensory (alat indera manusia), environtmental (lingkungan), dan mental.
Perencanaan Dan Perancangan Fasilitas meliputi penentuan atau penempatan lokasi fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas yang akan ditempatkan. Tujuan dari perencanaan dan perancangan fasilitas adalah untuk mendapatkan jumlah biaya yang minimum dalam penempatan fasilitas tersebut.

Simulasi adalah suatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan menggunakan model dari sistem nyata. Simulasi dapat diaplikasikan secara luas dan tidak terbatas seperti antrian orang atau barang di airport dan antrian nasabah di bank.
Material Handling secara tradisional material handling dikonotasikan sebagai perpindahan material atau bahan dari suatu lokasi ke lokasi lain atau diantara stasiun kerja. Prinsip material handling terbaik adalah tidak ada material handling dengan tujuan meminimumkan biaya dari perpindahan material tersebut.
Riset Operasional merupakan disiplin ilmu yang berkembang sejak terjadinya perang dunia II dan diaplikasikan pada dunia militer.
Sistem Produksi adalah suatu aktivitas untuk mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya yang ada dalam proses penciptaan barang atau jasa dengan tujuan memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi dariprosesproduksi.
Pengendalian Persediaan mempunyai fungsi utama untuk mengakomodasikan tingkat aliran yang selalu tidak sama. Dan pengendalian kualitas adalah memisahkan produk baik dan buruk atau membandingkan kualitas produk dengan syarat yang telah ditentukan.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar